Harga TBS Sawit di Kaltim Terus Merangkak Naik, Petani Ikut Sumringah

Sabtu, 4 Oktober 2025
Harga TBS Kelapa Sawit terus mengalami kenaikkan meski belum terlalu signifikan. Tetapi kabar itu menjadi angin segar bagi para petani. (ilustrasi)

BAIT.ID – Sektor perkebunan kelapa sawit di Kaltim kembali mendapat angin segar. Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di daerah ini terus menunjukkan tren kenaikan, seiring menguatnya harga Crude Palm Oil (CPO) di pasar global.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Andi M. Siddik, menyebutkan tren positif ini berdampak langsung pada kesejahteraan petani, khususnya mereka yang sudah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS). “Dengan kenaikan harga ini, pendapatan petani meningkat. Terutama bagi kebun plasma yang harga jualnya mengikuti standar penetapan tim,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Baca juga  Sekolah Rakyat di Kaltim, Hanya Samarinda yang Berpeluang Besar

Untuk periode 1–15 September 2025, harga rata-rata tertimbang CPO ditetapkan sebesar Rp14.248,91 per kilogram, sedangkan kernel berada di kisaran Rp12.453,08 per kilogram dengan indeks K 88,30 persen.

Kenaikan harga ini berlaku untuk semua kelompok umur tanaman sawit. Rinciannya, TBS dari pohon umur 3 tahun dibeli Rp2.906,61 per kg. Sementara di umur 4 tahun mencapai Rp3.098,00 per kg, umur 5 tahun Rp3.118,26 per kg, dan umur 6 tahun Rp3.152,22 per kg.

Baca juga  Transparansi Semu di Sektor Tambang, ESDM Malah Gugat Balik Rakyat

Harga terus meningkat di kelompok umur berikutnya: umur 7 tahun Rp3.171,56 per kg, umur 8 tahun Rp3.195,15 per kg, umur 9 tahun Rp3.263,70 per kg, hingga tanaman umur 10 tahun yang tembus Rp3.301,91 per kg.

Andi menegaskan, daftar harga ini menjadi acuan resmi bagi petani yang bermitra dengan PKS di Kaltim. Ia berharap pola kemitraan ini semakin memperkuat posisi petani, sekaligus memutus rantai permainan harga oleh tengkulak.

Baca juga  Harga Sawit di Kaltim Diperkirakan Naik pada Pertengahan September

“Dengan kemitraan, harga TBS yang diterima petani bisa lebih adil dan sesuai mekanisme pasar. Harapannya, kesejahteraan petani sawit Kaltim dapat terus meningkat,” tegasnya. (csv)

Bagikan