Stok Beras Kaltim Melimpah, Siap Hadapi Krisis dan Bencana

Senin, 11 Agustus 2025
Cadangan beras di Kaltim yang tersimpan di Gudang Bulog masih mencukupi untuk konsumsi warga Kaltim, termasuk untuk bantuan ke Mahulu

BAIT.ID – Ketersediaan beras di Kaltim dipastikan aman. Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim mencatat, cadangan beras di provinsi ini mencapai sekitar 506 ribu ton. Angka tersebut dinilai sangat mencukupi, bahkan untuk mengantisipasi kondisi darurat seperti bencana atau krisis pangan.

Seluruh stok tersebut tersimpan dengan baik di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) dan siap disalurkan kapan saja jika dibutuhkan.“Total cadangan pangan kita sekitar 500 ribu ton. Jumlah ini sangat memadai untuk menjaga ketahanan pangan di Kaltim,” ungkap Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, Amaylia Dina Widyastuti.

Baca juga  SILPA Kaltim Capai Rp 2,59 Triliun, Akan Dialihkan ke APBD Perubahan 2025

Belum lama ini, cadangan tersebut dimanfaatkan untuk membantu Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang terdampak kekeringan. Sebanyak 68.560 ton beras dikirim ke daerah tersebut untuk mendukung penanganan bencana dan menjamin kebutuhan pangan warga.

Menurut Amaylia, stok beras dapat dikeluarkan untuk berbagai keperluan, mulai dari penanganan daerah rawan pangan, bencana alam, gejolak inflasi, hingga masalah sosial di kabupaten/kota.

Baca juga  Unmul Tegaskan Tujuan Baik Undang Wagub dan Kodam dalam PKKMB 2025

DPTPH Kaltim sendiri memantau secara khusus tiga wilayah yang dinilai memiliki potensi kerentanan pangan lebih tinggi, yakni Paser, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Barat (Kubar). Tingkat kerentanan ini dibagi menjadi tiga prioritas, dengan penilaian berdasarkan sejumlah indikator seperti ketersediaan pangan, produksi padi, jagung, dan kedelai, hingga prevalensi stunting, akses kesehatan, pendidikan, serta air bersih.

“Tahun lalu misalnya, Kecamatan Busang di Kutai Timur sempat masuk kategori rawan pangan karena keterbatasan akses air bersih. Namun kondisi itu sudah diperbaiki,” jelasnya.

Baca juga  Mahakam Ulu Masih Tertinggal, Kaltim Belum Lengkap Sebagai Provinsi Layak Anak

Ia menambahkan, peta ketahanan pangan di seluruh Indonesia dapat diakses publik melalui situs Badan Pangan Nasional (Bapanas). Data tersebut juga digunakan pemerintah untuk memetakan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) guna memastikan tidak ada wilayah yang kekurangan stok.

Dengan cadangan yang besar dan sistem pengawasan ketat, Kaltim diyakini mampu menghadapi potensi krisis pangan sekaligus memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi sepanjang tahun. (csv)

Bagikan