BAIT.ID – Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel meninjau langsung kondisi pekerjaan fisik jalan penghubung dari Kutai Barat (Kubar) ke Mahakam Ulu (Mahulu). Jalan sepanjang 26 kilometer itu jadi akses pembuka jalur darat ke kabupaten paling muda tersebut.
Menurut Ekti, tinjauan ini untuk memastikan pembangunan infrastruktur tersebut bisa selesai sesuai target. Pembangunan dari segmen I sampai segmen IV dilihat langsung progresnya. Turut serta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim dan pihak kontraktor.
“Kami ingin lihat salah satu proyek strategis untuk membuka keterisolasian wilayah Mahulu. Ini juga bagian dari pengawasan legislatif,” ujar Ekti, belum lama ini.
Dari tinjauan tersebut, Ekti melihat bagaimana kesiapan kontraktor pelaksana, kesiapan material dan memastikan tak ada kendala teknis berarti. Meski kondisi lapangan yang sulit dan jauh, tetapi semua pihak menyatakan kesiapan mereka untuk merampungkan pekerjaan sesuai target.
“Fokus kami adalah memastikan kesiapan kontraktor, terutama terkait material seperti batu split, semen, pasir, besi, dan ready mix. Untungnya semua pihak menyatakan siap menyelesaikan pekerjaan sebelum 31 Desember tahun ini,” sebut politikus Gerindra ini.
Ia menekankan bahwa waktu kerja harus dimaksimalkan, mengingat proyek ini bukan sekadar pekerjaan infrastruktur biasa. Melainkan membangun urat nadi akses ke Mahulu. “Jika 26 kilometer ini tembus tahun ini, maka sisa ruas menuju Ujoh Bilang tinggal sedikit. Ini akan sangat membantu mobilitas masyarakat dan distribusi logistik ke depannya,” paparnya.
Ekti juga mengungkapkan bahwa monitoring lanjutan akan dilakukan pada Oktober mendatang. la menyebut bahwa Wakil Gubernur Kaltim telah menyatakan kesediaannya untuk ikut serta dalam peninjauan tersebut.
“Pak Wakil Gubernur sudah berkomunikasi dengan saya. Beliau akan ikut monitoring di bulan Oktober untuk melihat langsung progresnya. Ini menunjukkan komitmen antara eksekutif dan legislatif dalam mendorong pembangunan,” tandasnya. (csv)