Gratispol Tingkat SMA/SMK di Kaltim Siap Bergulir, Tunggu Payung Hukum

Selasa, 1 Juli 2025
Kabid Pembinaan SMK Disdibud Kaltim, Surasa

BAIT.ID – Program ambisius Gubernur Kaltim terpilih Rudy Mas’ud bersama Seno Aji, yakni Gratispol, mulai berjalan tahun ini. Salah satu yang paling siap diterapkan adalah pendidikan gratis untuk jenjang SMA/SMK sederajat.

Saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim hanya menunggu payung hukum berupa Peraturan Gubernur (Pergub) untuk memulai eksekusi program.Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Kaltim, Surasa, memastikan seluruh persiapan sudah rampung. Anggaran, sasaran, hingga mekanisme pelaksanaan telah disiapkan, termasuk antisipasi jika terjadi refocusing anggaran.“Jadi kami sudah siap, hanya tinggal menunggu pergub yang sedang dalam proses asistensi,” kata Surasa, Senin 30 Juli 2025 sore.

Baca juga  Ekti Pantau Progres Pekerjaan Jalan Kubar - Mahulu

Disdikbud optimistis program perdana ini bisa berjalan lancar. Jika nanti di lapangan muncul kendala, mitigasi sudah disiapkan. “Kalau misalnya ada keterbatasan fiskal, kami sudah punya langkah pencegahannya,” jelasnya.

Untuk jenjang SMA sederajat, program Gratispol akan terintegrasi dengan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSD). Nilainya naik menjadi Rp 4 juta per siswa. Selain itu, Pemprov juga akan menanggung biaya seragam sekolah bagi peserta didik. “Semua dijalankan bertahap. Tidak mungkin seluruh komponen bisa terpenuhi dalam waktu singkat,” ujarnya.

Baca juga  DPD Gerindra Kaltim Matangkan Persiapan Rakerda, Susun Arah Baru Organisasi

Bertambahnya dana BOSD diharapkan dapat dimanfaatkan sekolah untuk meningkatkan kualitas guru dan fasilitas belajar-mengajar. “Anggaran ini bisa dipakai untuk pengadaan sumber belajar, tenaga guru, maupun kebutuhan pendukung lainnya,” tegas Surasa.

Di sisi lain, Budayawan Kaltim Roedy Haryo Widjono menilai pelaksanaan Gratispol masih perlu dikawal serius. Menurutnya, transparansi mekanisme dan sinkronisasi dengan program serupa seperti Beasiswa Kaltim Tuntas dan Kaltim Cemerlang harus jelas agar tidak tumpang tindih. “Banyak hal masih perlu diuji di lapangan. Jangan sampai Gratispol hanya jadi proyek teknis pembiayaan pendidikan,” kata Romo Roedy, sapaan akrabnya.

Baca juga  Ekowisata, Peluang Alternatif Transisi Energi di Kaltim

Ia berharap Gratispol benar-benar menyasar seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di daerah terpencil. “Harus bisa menjangkau warga di hulu Mahakam, desa-desa terisolir, supaya kualitas pendidikan di Kaltim benar-benar merata,” pungkasnya. (csv)

Bagikan