BAIT.ID – Pemprov Kaltim menegaskan arah barunya dalam membangun ketahanan pangan. Pintu masuknya melalui riset, inovasi, dan hilirisasi produk berbasis keanekaragaman hayati daerah.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji mengatakan hal itu saat membuka Annual Meeting Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) sekaligus The 3rd International Conference on Food Technology and Nutrition di Universitas Mulawarman beberapa waktu lalu.
Menurut Seno Aji, pangan adalah kebutuhan dasar yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Karena itu, hasil penelitian tak boleh berhenti hanya pada publikasi akademik, melainkan harus masuk ke industri dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
“Kita ingin agar riset pangan bisa menghasilkan produk yang dirasakan masyarakat, sekaligus membuka peluang ekspor,” tegasnya.
Konferensi bertema “Biodiversity, Food Technology and Nutrition: Key to Future Food Security” ini disebut menjadi momentum penting menjawab tantangan global, mulai dari lonjakan populasi, perubahan iklim, hingga keterbatasan sumber daya.
Kaltim sendiri, lanjut Seno, memiliki kekayaan hayati yang sangat potensial, seperti pisang Kepok Grecek Kutai Timur, kakao Kutai Barat, rumput laut pesisir Berau, hingga sektor hortikultura dan perikanan. Dengan dukungan teknologi pangan modern, potensi ini bisa melahirkan produk unggulan bernilai tambah tinggi, berdaya saing, dan berorientasi ekspor.
Ia berharap konferensi internasional tersebut melahirkan ide-ide baru dan rekomendasi konkret yang bisa dijalankan bersama. “Pemerintah daerah siap membuka ruang kolaborasi dengan kampus, industri, dan komunitas riset agar inovasi pangan betul-betul hadir di tengah masyarakat,” pungkasnya. (csv)