Potensi Ekowisata Terbuka Lebar di Kaltim, Desa Sangkuliman Jadi Contoh Awal

Kamis, 17 Juli 2025
Beberapa kelompok masyarakat yang peduli wisata lokal turut hadir dalam diskusi Yayasan Mitra Hijau

BAIT.ID – Upaya mengembangkan konsep ekowisata di Kaltim terus menunjukkan geliat, meski tidak berjalan secepat harapan. Namun, peluangnya kian terbuka luas, seiring kesadaran masyarakat dan dukungan pemerintah terhadap pariwisata berkelanjutan yang mengedepankan kelestarian lingkungan.

Salah satu contoh nyata datang dari Desa Sangkuliman di Kabupaten Kutai Kartanegara. Di sana, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Berani Menata Tertata (BMT) mulai menerapkan prinsip ekowisata, tidak hanya dengan menjual keindahan alam semata, seperti wisata Pesut Mahakam, tetapi juga dengan menjaga keseimbangan ekologi dan memperkuat ekonomi lokal.

Ketua Pokdarwis BMT, Rozali, mengungkapkan bahwa pihaknya berusaha menghadirkan konsep wisata yang ramah lingkungan secara menyeluruh. Mulai dari penyediaan tempat sampah, program daur ulang, hingga pemanfaatan limbah menjadi produk berguna.

Baca juga  Peluang Besar Tambah PAD, Gubernur Kaltim Minta BUMD Sasar Bisnis Batu Bara dan Migas

“Botol plastik kami ubah jadi pagar keramba. Kami juga data seluruh pohon di desa, mencatat kondisi lingkungan, lalu mengemasnya sebagai bagian dari rencana pengembangan desa wisata. Jadi bukan sekadar menjual destinasi, tapi juga menghidupkan perencanaan desa yang berkelanjutan,” kata Rozali.

Meski demikian, Rozali menyebut masih ada kendala soal energi. Selama ini, masyarakat mengandalkan pasokan listrik dari PLN. Namun ketika air sungai pasang, jaringan listrik kerap terganggu. Untuk itu, ia melihat potensi energi terbarukan seperti tenaga surya sebagai solusi tepat.

Baca juga  Langgar Aturan Tarif, Kantor Maxim di Samarinda Disegel Pemprov Kaltim

“Kalau bisa, sekitar 220 rumah di desa ini menggunakan panel surya. Jadi walau air naik, desa tetap terang dan aktivitas wisata tetap berjalan,” ujarnya.

Dari sisi pemerintah, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim mendorong ekowisata sebagai strategi pengembangan daerah, khususnya dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai pengelola utama. Menurut Imam Rusdi Hidayat dari Dispar Kaltim, pendekatan ini tak hanya meningkatkan kesejahteraan warga, tetapi juga memastikan kelestarian budaya dan alam tetap terjaga.

“Peran Pokdarwis sangat penting karena mereka berada langsung di lapangan. Mereka memahami potensi lokal dan menjadi ujung tombak promosi serta pengelolaan pariwisata di desa,” kata Imam.

Baca juga  Penegakan Hukum Mandek, Kasus Tambang di Hutan Penelitian Unmul Jadi Sorotan

Kaltim sendiri menyimpan potensi ekowisata yang sangat besar. Dari kawasan pegunungan seperti Gunung Boga di Paser, gugusan karst Sangkulirang, sungai dan hutan di hulu Mahakam, hingga wisata bahari di sepanjang pesisir timur Pulau Kalimantan.

Namun, pengembangan destinasi wisata tak lepas dari tantangan infrastruktur. Banyak lokasi yang sulit dijangkau karena akses jalan masih terbatas. Imam menegaskan bahwa pembangunan aksesibilitas dan infrastruktur penunjang menjadi fokus utama pemerintah. “Kami fokus pada peningkatan kualitas akses ke destinasi wisata, pengembangan sarana transportasi, serta penyediaan fasilitas dan atraksi yang bisa menarik lebih banyak wisatawan,” pungkasnya. (csv)

Bagikan