BAIT.ID – Proses seleksi beberapa direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kaltim kini menjadi sorotan DPRD Kaltim. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menekankan pentingnya proses seleksi ini berjalan objektif dan benar-benar mampu melahirkan sosok yang kompeten, visioner, dan punya jaringan luas.
Ananda menilai, BUMD memiliki peran strategis sebagai ‘mesin’ penggerak pendapatan asli daerah (PAD). Karena itu, setiap figur yang terpilih harus mampu membawa perubahan nyata dan tidak sekadar duduk di jabatan tanpa inovasi. “Harapannya BUMD bisa menjadi penopang PAD Kaltim. Apalagi setiap tahun selalu ada kucuran modal dari APBD. Jangan sampai hasilnya begitu-begitu saja,” tegas Ananda saat ditemui di sela agendanya, Senin 14 Juli 2025 siang.
Politikus PDIP ini juga menegaskan, direksi terpilih harus memiliki visi bisnis yang jelas agar tidak terus-menerus bergantung pada suntikan dana pemerintah daerah. Menurutnya, figur yang lolos harus berani menelurkan strategi baru untuk meningkatkan profit dan kinerja perusahaan daerah. “Mereka harus punya visi-misi cerdas. Jangan sedikit-sedikit minta disuntik modal, tapi tidak ada progres signifikan,” ujarnya.
Ia pun berharap panitia seleksi benar-benar cermat menilai rekam jejak para kandidat. Pengalaman, jejaring, dan integritas calon direksi harus menjadi pertimbangan utama agar BUMD bisa dikelola lebih profesional dan memberi dampak nyata bagi keuangan daerah. “Rekam jejak itu penting dilihat agar yang terpilih memang terbukti punya kapasitas dan dedikasi. Saya percaya tim pansel punya kriteria dan catatan, kita percayakan ke mereka,” pungkasnya.
Dengan proses seleksi yang objektif dan ketat, Ananda optimistis BUMD Kaltim akan diisi orang-orang yang tepat dan mampu membawa perubahan nyata demi kesejahteraan daerah. (csv)